KETAPANG, MENITNEWS.id – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Ketapang tidak lama lagi akan digelar. Pemerintah menetapkan Pilkada dilaksanakan pada November 2024 mendatang. Sejumlah nama mulai bermunculan baik sebagai Bakal Calon Bupati maupun Bakal Calon Wakil Bupati Ketapang.
Berbagai polling yang dibuat netizen bermunculan, beberapa mulai menjadi perbincangan baik dari kalangan politisi, birokrasi, profesi maupun pengusaha.
Nama-nama tersebut merupakan mereka yang tidak asing lagi didengar di kalangan masyarakat. Terlebih lagi, sebagian besar dari mereka sekarang berada dalam pemerintah, baik di eksekutif maupun legislatif.
Dari sejumlah nama bakal calon yang digadang-gadang turut serta dalam kontestasi Pilkada November mendatang, muncul figur pemuda Ketapang yang juga merupakan Ketua Aliansi Jurnalis (AJK) Ketapang, Theo Bernadhi, S.Sos. Pria lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Tanjungpura (Untan) masuk dalam bursa bakal calon Wakil Bupati Ketapang dari hasil polling pilihan netizen.
Menyikapi hal tersebut, saat dikonfirmasi, Theo mengaku dirinya masih fokus untuk bekarya lewat profesinya sebagai seorang Jurnalis dan terus berusaha berbuat baik melalui berbagai kegiatan AJK.
“Sekarang masih fokus membuat karya jurnalistik, karena lewat karya kita bisa menolong orang, bisa dikenal dan tentunya menjadi wadah informasi orang banyak,” katanya, Rabu (14/3/2024).
Theo yang kesehariannya bekerja sebagai jurnalis di media harian Suara Pemred Kalbar sejak 2014 silam menilai, bahwa bekarya tidak mesti harus menjabat di dunia pemerintahan, bekarya bisa dilakukan oleh setiap orang dan profesi apapun tentunya dengan porsi masing-masing. Misalkan dirinya bekarya melalui pemberitaan, yang mana melalui hal tersebut masyarakat dapat mengakses banyak informasi termasuk menyampaikan kritikan membangun untuk banyak hal.
“Mengalir saja, yang jelas untuk bekarya bisa dimana saja, namun saya juga berterimakasih kepada masyarakat dan para pihak yang mengingkan saya untuk ikut berkontestasi dan turut membicarakan saya, karena Pilkada ini pestanya rakyat, jadi rakyat berhak untuk berharap siapa saja yang bisa ikut dalam kontestasu 5 tahunan ini, meskipun nantinya nama-nama yang diharapkan akan terfilter oleh syarat Pilkada yang telah ditentukan oleh negara lewat KPU,” terangnya.
Theo menilai, Pilkada merupakan momen yang ditunggu-tungu dan penting bagi banyak orang terutama bagi para elit politik karena ini berkaitan dengan siapa yang akan diamanahkan memimpin Ketapang ke depan, namun, diakuinya yang terpenting dari Pilkada bagaimana semua pihak bisa bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sebenarnya yakni melahirkan pemimpin yang berkualitas dan yang diharapkan oleh masyarakat, sehingga bisa mewujudkan harapan masyarakat dan meneruskan semua program pembangunan positif yang telah dilakukan oleh pemerintah sebelumnya.
“Harapannya agar Pilkada Ketapang tidak hanya soal siapa menang dan kalah tapi lebih dari itu, yakni bicara gagasan dan bagaimana melanjutkan pembangunan positif yang telah ada dan membuat program positif ke depan yang belum ada. Disini anak muda sebagai generasi penerus memiliki tanggujg jawab untuk menjaga demokrasi baik dengan turut andil dalam pemikiran atau bahkan ikut berkontestasi, semoga makin banyak muncul figur-figur muda Ketapang yang juga masuk dalam bursa Pilkada mendatang,” tukasnya. (mad/*)